Indometasin obat apa?
Indometasin (indometacin) adalah obat dari golongan OAINS yang digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri sedang hingga berat. Beberapa penyakit yang kerap menyebabkan nyeri dan peradangan parah seperti arthritis reumathoid akut maupun kronis, gout akut, bursitis, tendonitis, dan osteoarthritis dapat diredakan dengan Indometasin.
Seperti halnya obat jenis OAINS lainnya, Indometasin meredakan nyeri dan peradangan dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berperan penting dalam pembentukan prostaglandin yang merupakan medium pemicu rasa nyeri, peradangan, demam, serta agregasi platelet.
Indometasin merupakan jenis OAINS yang cukup kuat efeknya pada lapisan saluran pencernaan dan jantung. Oleh karena itu penggunannya harus hati-hati dan sesuai yang dianjurkan dokter. Hindari mengonsumsi dalam jangka waktu yang lama tanpa resep dokter.
Ringkasan Obat Indometasin
Jenis obat | OAINS |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Meredakan inflamasi dan nyeri akibat peradangan sendi, gout akut, dan dismenore |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C (hindari) sebelum minggu ke-30; Kategori D (dilarang) untuk kehamilan di atas 30 minggu |
Sediaan | Kapsul: 100 mg |
Merek | Dialon |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Indometasin
Fungsi Indometasin dalam tubuh adalah untuk mengurangi rasa sakit, peradangan serta demam yang tidak hilang hanya dengan obat analgesik biasa. Indometasin memiliki efek analgesik, antipiretik dan antiinflamasi yang cukup kuat dibanding jenis OAINS lainnya.
Hal itu karena Indometasin tidak hanya dapat menghambat aktivitas enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) namun juga dapat menghambat fosfolipase A2. Enzim yang berperan dalam pelepasan asam arakidonat dari fosfolipid. Sehingga obat ini lebih selektif terhadap enzim COX-1 dan COX-2, akibatnya efek antiinflamasi dan analgesiknya juga lebih kuat.
Akibat efek antinyeri dan antiinflamasinya yang kuat efek samping obat ini juga semakin besar terhadap saluran pencernaan dan jantung. Risiko tukak, pendarahan, perforasi saluran cerna serta kejadian kardiovaskular trombotik seperti infark miokard dan stroke akan semakin tinggi.
Indikasi dan Kegunaan Indometasin
Indometasin digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan sedang hingga parah pada beberapa kondisi berikut ini:
- Arthritis reumatoid sedang hingga parah, baik akut maupun kronis.
- Gout akut.
- Spondilitis ankilosa sedang hingga parah.
- Osteoarthritis sedang hingga parah.
- Bursitis dan tendonitis akut.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap indometasin, aspirin atau OAINS lainnya.
- Penderita gangguan fungsi ginjal serta pendarah aktif seperti pendarahan intraventrikular dan pendarahan saluran cerna.
- Penderita trombositopenia.
- Pasien yang sedang dirawat akibat proktitis atau pendarahan rektal.
- Penderita atau memiliki riwayat asma, urtikaria atau reaksi alergi tertentu.
- Baru saja menjalani operasi baypass jantung.
- Penggunaan bersamaan dengan diflunisal.
Dosis Indometasin dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Indometasin untuk meredakan nyeri dan peradangan sendi
- Dosis dewasa: pemberian awal 25 mg 2 kali atau 3 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 25 – 50 mg perminggunya hingga diperoleh respon terbaik atau mencapai dosis maksimum. Dosis maksimum tunggal 100 mg, dosis maksimal per hari 200 mg.
Dosis Indometasin untuk meredakan nyeri dismenore
- Dosis dewasa: 75 mg per hari.
Dosis Indometasin untuk meredakan nyeri gout akut
- Dosis dewasa: 150 – 200 mg per hari dibagi dalam beberap dosis hingga gejela nyeri dapat diatasi.
Aturan pakai:
- Obat ini harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Indometasin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Indometasin
Indometasin ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Indometasin meliputi:
- Sakit kepala, pusing, vertigo.
- Nyeri dada.
- Depresi.
- Jantung berdebar.
- Mual dan muntah.
- Insomnia.
- Eksaserbasi infeksi paru.
- Nyeri epigastrik.
- Tukak lambung.
Efek Overdosis Indometasin
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Indometasin dapat berupa mual dan muntah, sakit kepala parah, pusing parah, mati rasa, kesemutan dan kejang. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi Indometasin, aspirin atau OAINS lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada orang yang berisiko menderita penyakit kardiovaskular, retensi cairan, atau memiliki riwayat tukak atau pendarahan saluran cerna.
- Hati-hati penggunaan orang dengan riwayat depresi atau gangguan mental lainnya, epilepsi dan sindrom parkinsonian karena dapat memperparah kondisi.
- Perhatian perlu diberikan jika digunakan pada penderita infeksi yang tidak ditangani dengan baik karena efek obat dapat menutupi gejala infeksi.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati, lansia, anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Indometasin untuk ibu hamil?
Indometasin digolongkan dalam obat kategori C untuk kehamilan kurang dari 30 minggu dan kategori D untuk kehamilan di atas 30 minggu.
Kategori C, berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya dihindari atau digunakan hanya jika sangat dibutuhkan saja.
Kategori D, berarti obat ini terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan). Sebaiknya dihindari atau tidak digunakan sama sekali.
Bolehkah Indometasin untuk ibu menyusui?
Indometasin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Efek sampingnya juga berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari atau perlu diberikan perhatian lebih pada kondisi bayi untuk mengatasi kemungkinan efek sampingnya pada bayi yang menyusu.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Indometasin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Indometasin dengan obat-obat berikut:
- Metotreksat, dapat meningkatkan kadar metotreksat dalam darah.
- Warfarin, meningkatkan risiko pendarahan saluran pencernaan.
- Atenolon, propanolol, oxprenolol, menurunkan efek hipotensi obat beta blocker, furosemid, hidralazin.
- Siklosporin, triamterene, meningkatkan efek nefrotoksin.
- Probenesid, meningkatkan konsentrasi plasma probenesid.
- Haloperidol, meningkatkan efek antipsikotik.
- Antasida mengandung AI atau Mg, dapat menurunkan efek samping gangguan saluran pencernaan.